C. Konflik dan Integrasi dalam Kehidupan Sosial
1. Konflik dalam Kehidupan Sosial
a. Pengertian Konflik
Bannyaknya pepohonan di SMP N 2 Kemangkon menambah kesejukan dan keasrian sekolah.
Taman sekolah menambah keindahan SMP N 2 Kemangkon.
Pot-pot yang digantung sepanjang ruang menambah suasana makin sejuk dan indah.
Tembok pun disulap menjadi sebagai wadah kreativitas siswa.
Taman depan kelas selain menambah keasrian sekolah sekaligus sebagai bentuk ekspresi tiap-tiap warga kelasnya.
C. Konflik dan Integrasi dalam Kehidupan Sosial
1. Konflik dalam Kehidupan Sosial
a. Pengertian Konflik
B. Pluralitas Masyarakat Indonesia
Sumber: https://www.plengdut.com/keberagaman-agama-dan-ras-di-indonesia/241/
Gambar 2 Keragaman agama di Indonesia membuktikan Indonesia bangsa yang religius.
Perhatikan Gambar 2, yang menggambarkan keragaman agama di Indonesia. Masyarakat Indonesia dikenal sebagai masyarakat religius. Beberapa agama dan kepercayaan dapat ditemukan di berbagai wilayah Indonesia. Indonesia juga memiliki banyak suku bangsa. Itulah sebabnya Indonesia kaya dengan budaya atau adat istiadat. Kondisi geografis dan sosial Indonesia juga memengaruhi berbagai kegiatan ekonomi masyarakat. Karena itu kita dapat menemukan berbagai pekerjaan masyarakat Indonesia di berbagai tempat. Kekayaan dan keanekaragaman masyarakat Indonesia baik suku, agama, ras, pekerjaan, dan lain-lain menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia itu bersifat plural. Kata “plural” berasal dari bahasa Inggris yang artinya “jamak”, sedangkan “pluralitas” berarti kemajemukan. Pluralitas masyarakat Indonesia memiliki arti yang sama dengan kemajemukan masyarakat Indonesia. Selain istilah pluralitas, kalian juga menemukan istilah lain yang berhubungan dengan keragaman, yakni multikultutal. Multikultural berasal dari kata multi yang berarti banyak (lebih dari dua) dan culture artinya kebudayaan. Masyarakat multikultural adalah masyarakat yang memiliki lebih dari dua kebudayaan. Masyarakat multikultural tersusun atas berbagai budaya yang menjadi sumber nilai bagi terpeliharanya kestabilan kehidupan masyarakat pendukungnya. Keragaman budaya tersebut berfungsi untuk mempertahankan identitas dan integrasi sosial masyarakatnya.
1. Perbedaan Agama
Kita dapat menemukan berbagai macam agama di sekitar lingkungan tempat tinggal serta banyak menemukan banyak perbedaan. Kalian mungkin merasa asing dengan upacara persembahyangan agama yang berbeda dengan agama yang kalian peluk. Hal ini wajar karena setiap agama memiliki tuntunan dalam melaksanakan persembahyangan atau upacara keagamaan. Setiap agama memiliki tuntunan cara persembahyangan yang berbeda. Kita perlu mengetahui bagaimana setiap umat beragama memiliki tempat ibadah dan melaksanakan kegiatan upacara keagamaan atau persembahyangan. Sebagai contoh, ketika umat Islam melaksanakan salat Idul Fitri di lapangan, umat beragama lain perlu memahami bahwa kegiatan di lapangan tersebut merupakan upacara keagamaan/ persembahyangan. Tentu saja, hanya pemeluk agama Islam yang melaksanakan kegiatan salat Idul Fitri. Namun demikian, pemeluk agama lain membantu menciptakan suasana agar salat berlangsungaman dan nyaman. Toleransi dalam beragama bukan berarti kita mencampur adukkan ajaran agama, tetapi saling menghormati dan membantu menciptakan keamanan dan kenyamanan umat beragama lain dalam beribadah.
a. Agama Islam
Pada saat ini, agama Islam merupakan agama yang dipeluk sebagian besar masyarakat Indonesia. Menurut sensus tahun 2010, sebanyak 87,2 % penduduk Indonesia beragama Islam. Kalian tentu masih ingat pelajaran IPS Kelas VII, yang mengisahkan perkembangan kerajaan-kerajaan bercorak Islam di Indonesia. Agama Islam diperkirakan telah sampai di Indonesia pada abad VII yang kemudian diikuti perkembangan kerajaan-kerajaan bercorak Islam di Indonesia. Sebelum kedatangan Islam di Indonesia telah berkembang agama Hindu dan Buddha sejak sekitar abad IV M.
Apabila kalian bukan beragama Islam, kalian perlu memahami berbagai hari penting yang sering diperingati pemeluk Islam. Hal ini bukan untuk tujuan membandingkan antaragama, tetapi supaya kita dapat membantu kelancaran kegiatan agama lain. Umat Islam memiliki beberapa hari besar yang dirayakan setiap tahun seperti hari raya Idulfitri dan hari raya Idul Adha. Hari Jumat juga merupakan hari penting bagi umat Islam. Pada hari Jumat semua laki-laki wajib melaksanakan ibadah salat Jumat secara berjamaah di masjid. Beberapa hari penting yang selalu diperingati, seperti hari raya tahun baru hijrah, hari kelahiran Maulid Nabi Muhammad SAW, dan hari turunnya wahyu Al-Qur’an
Sumber: http://www.islamicsupremecouncil.com/masajid-mosques-and-islamic-centres-in-canada/ Gambar 3. Masjid sebagai tempat ibadah umat Islam |
b. Agama Kristen Protestan
Kristen Protestan berkembang di Indonesia selama masa kolonial Belanda (VOC) sekitar abad XVI. Pada abad XX, Kristen Protestan berkembang dengan sangat pesat, yang ditandai dengan kedatangan para misionaris dari Eropa ke beberapa wilayah di Indonesia, seperti di wilayah barat Papua, Sumatra Utara, Sulawesi Utara, dan Jawa.
Sumber: http://www.jurukunci.net/2013/11/11-bangunan-paling-bersejarah-yang-ada.html Gambar 4. Gereja sebagai tempat ibadah umat Protestan |
Sumber: http://bersatulahdalamgerejakatolik.blogspot.co.id/2015/08/gerejakatolik-st-paulus-pekanbaru-akan.html Gambar 5. Gereja sebagai tempat ibadah umat Katolik |
d. Agama Hindu
Agama Hindu diperkirakan telah masuk ke Indonesia sejak awal abad Masehi. Pada saat mempelajari perkembangan kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia, kalian tentu ingat kapan agama Hindu dan Buddha masuk ke Indonesia. Kalian tentu masih ingat beberapa teori proses masuk dan berkembangnya agama Hindu di Indonesia.
Sumber: https://purahindu.wordpress.com/page/4/ Gambar 6. Pura sebagai tempat ibadah umat Hindu |
Sumber: www.greatindonesia.com/article/detail/470/Bogor-Punya-Buddha-Tidur-di-Vihara-Buddha-Dharma-8-Pho-Sat Gambar 7. Wihara sebagai tempat ibadah umat Buddha. |
Sumber: http://kelentengdewisamudra.blogspot.co.id/2009/05/peresmian-kelenteng-dewi-samudra.html Gambar 8 Kelenteng sebagai tempat ibadah umat Konghucu. |
Sumber: http://travel.detik.com/readfoto/2012/12/14/113500/2106934/1026/2/, http://kliksangatta.com/ Gambar 9. Perbedaan kerajinan masyarakat pegunungan dan pesisir pantai. |
Sumber: https://whatamiwithoutyou.wordpress.com/2013/01/20/sendratari-ramayana-prambanan/ Gambar 12 Para turis sedang menonton tarian Ballet Ramayana. |
Sumber: http://www.satujam.com/suku-dan-etnis-indonesia/ Gambar 13 Keragaman budaya perlu disyukuri bangsa Indonesia. |
Sumber: http://piko.aminus3.com/image/2012-12-15.html, https://terompah9.wordpress.com/2011/12/12/ festival-nasional-kesenian-tari-nusantara-2011/ Gambar 2.25 Festival tarian Nusantara menunjukkan kekayaan budaya Indonesia. |
Sumber: http://abiummi.com/, http://www.balitoursclub.net/pura-taman-ayun/ Gambar 2.26 Menara Masjid Kudus dan Bale Kul Kul Taman Ayun Bali. |
Tabel 1. Nama Suku Bangsa dan Daerah Asal
Nama Suku Bangsa |
Daerah Asal |
Aceh, Gayo,Tamiang Ulu Sangkil,
Aneuk Jamee, Kluet, Gumbak Cadek, dan Simeulue |
Aceh |
Batak Toba, Batak Karo, Batak
Mandailing, Nias, Simalungun, Asahan, dan Angkola |
Sumatra
Utara |
Minangkabau,
Gusci, Caniago, Tanjung Kato, Panyali,
Sikumbang, dan Mentawai |
Sumatra Barat |
Komering, Palembang, Pasemah,
Sameda, Ranau, Kisam, Ogan, Lematang, Rejang, Rawas, dan Kubu |
Sumatra Selatan |
Bangka, Belitung, Mendanau,
Rawas, dan Semendo |
Bangka Belitung |
Sunda |
Jawa Barat |
Betawi |
DKI Jakarta |
Jawa, Samin, dan Karimun |
Jawa Tengah |
Madura, Jawa, Osing, dan
Tengger |
Jawa Barat |
Dayak, Ngaju, Apo Kayan, Murut,
Poanan, dan Ot Danun |
Kalimantan Barat |
Bulungan, Tidung, Kenyah,
Berusuh, Abai, dan Kayan |
Kalimantan Timur |
Banjar Hulu dan Banjar Kuala |
Kalimantan Selatan |
Lawang, Dusun, Bakupai, dan
Ngaju |
Kalimantan Tengah |
Sasak, Sumbawa, Bima |
Nusa Tenggara Barat |
Timor, Rote, Sabu, Manggarai,
Ngada, Ende Lio, Larantuka, dan Sumba |
Nusa Tenggara Timur |
Kaali, Kuwali, Panuma, Mori,
Balatar, dan Banggai |
Sulawesi Tengah |
Wolia, Laki, Muna, Buton,
Balatar |
Sulawesi Tenggara |
Sangir, Talaud, Minahasa,
Bolaang Mongondow, dan Bantik |
Sulawesi Utara |
Makasar, Bugis, Toraja, Mandar,
Selayar, dan Bone |
Sulawesi Selatan |
Bali |
Bali |
Ambon, Alifuru, Togite, dan
Faru |
Maluku |
A. Mobilitas Sosial
Pengertian mobilitas Sosial
Coba kamu amati masyarakat di sekitar kalian. Beraneka ragam tidak ? Apanya yang beraneka ragam?
Keberagaman itu meliputi : pekerjaan atau mata pencaharian , pendidikan, agama, suku bangsa, cara berpikir, cerdas, bodoh, miskin, kaya dan banyak lagi macam perbedaan. Apakah setiap orang menginginkan tetap pada mata pencaharian, kekayaan, kemiskinan, kebodohan ? Tentunya tidak. Ada orang yang miskin berusaha menjadi kaya. Ada orang bodoh ingin menjadi pintar.Ada seorang petani menginginkan anaknya menjadi pedagang, pegawai dll. Ada seorang Guru ingin menjadi Kepala Sekolah, bawahan ingin menjadi atasan, Atau dengan kata lain ingin merubah kehidupan dari tidak baik menjadi lebih baik. Atau dengan kata lain ingin merubah kehidupan atau merubah kelas sosial dari kelas bawah menjadi kelas atas. Kelas Sosial adalah perbedaan hierarki (stratifikasi ) masyarakat atau budaya . Kelas Sosial didasarkan pada tingkat pendidikan, kekayaan, keturunan dan lainnya. Dari uraian tersebut tahukah apa pengertian mobilitas sosial ?
Mobilitas berasal dari kata mobilis artinya mudah dipindahkan, bergerak dari satu tempat ke tempat lain
Mobilitas Sosial adalah suatu gerak perpindahan dari satu kelas sosial ke kelas sosial lainnya ( menurut Paul B.Horton)
Contoh Kelas Petani ke kelas Pengusaha
Mobilitas Sosial adalah gerakan pada orang perorang atau kelompok - kelompok di antara kedudukan-kedudukan sosial ekonomi yang berbeda ( menurut Anthony Giddens.
Contoh : Petani sayur menjadi Pengusaha sayur dll.
Mobilitas sosial adalah adalah perubahan posisi atau kedudukan dari status sosial yang rendah ke status sosial yang lebih tinggi dan sebaliknya di dalam masyarakat
Bentuk-bentuk Mobilitas Sosial
Sebagai gambaran untuk mengetahui bentuk mobilitas sosial ada beberapa contoh kasus di bawah ini
. Bapak Budi sebagai guru mata pelajaran di sebuah sekolah. Beliau sebagai guru yang rajin, cerdas, berdedikasi tinggi akhirnya menjadi guru teladan dan akhirnya menjadi Kepala Sekolah
. Bapak Andreas sebagai Pengusaha sukses di Peternkan ayam. Ia ingin mengembangkan usahanya ke banyak usaha peternakan lainnya seperti sapi, itik, kerbau dan kambing. tetapi karena krisis modal akhirnya usahanya bangkrut dan terakhir hanya sebagai pedagang ayam biasa
. Ibu Dewi adalah seorang guru di suatu sekolah SMP di kabupaten Purbalingga. Tetapi ia menikah dengan seorang Polisi yang bertugas di kabupaten Banjarnegara. Akhirnya ia mengikuti suami berpindah tugas menjadi guru sbuah SMP di kabupaten Banjarnegara.
Dari kasus di atas mobilitas sosial ada 2 yaitu :
1. Mobilitas Vertikal adalah perpindahan seseorang atau kelompok dari kedudukan sosial lain yang tidak sederajad, baik pindah ke tingkat yang lebih tinggi (social climbing) maupun turun ke lebih rendah (social sinking )
Jumat, 25 Oktober 2024 Implementasi Kurikulum Merdeka difokuskan untuk membangun karakter siswa melalui Proyek Penguatan Profil Pelaja...