Keasrian Sekolah SMP N 2 Kemangkon

Bannyaknya pepohonan di SMP N 2 Kemangkon menambah kesejukan dan keasrian sekolah.

Taman Sekolah

Taman sekolah menambah keindahan SMP N 2 Kemangkon.

Pot Gantung

Pot-pot yang digantung sepanjang ruang menambah suasana makin sejuk dan indah.

Karya Mural Siswa

Tembok pun disulap menjadi sebagai wadah kreativitas siswa.

Taman Depan Kelas

Taman depan kelas selain menambah keasrian sekolah sekaligus sebagai bentuk ekspresi tiap-tiap warga kelasnya.

Projek P5 Suara Demokrasi Pemilihan Ketua OSIS masa bakti 2024-2025

 Jumat, 25 Oktober 2024

    Implementasi Kurikulum Merdeka difokuskan untuk membangun karakter siswa melalui Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Salah satu tema yang relevan untuk Fase D (kelas 7-9) adalah Suara Demokrasi, di mana siswa dilibatkan dalam proses simulasi demokrasi, khususnya dalam pemilihan Ketua OSIS. Proyek ini dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang kontekstual, membina kesadaran demokrasi, serta meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan partisipasi sosial siswa.

    Pemilihan Ketua Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) adalah momen penting dalam kehidupan sekolah. Proses demokrasi dalam pemilihan ini tidak hanya melibatkan para kandidat yang berlomba untuk jabatan, tetapi juga melibatkan seluruh anggota sekolah yang berhak memberikan suara. Suara demokrasi ini merupakan representasi dari kehendak dan aspirasi para siswa, sekaligus menjadi cermin dari karakter mereka sebagai pelajar Pancasila.

    Pemilihan Ketua OSIS yang dilakukan melalui proses demokrasi memberikan kesempatan bagi setiap siswa untuk berpartisipasi secara aktif dalam pengambilan keputusan. Melalui pemilihan ini, siswa diajak untuk berpikir kritis, mengevaluasi, dan memilih calon pemimpin yang dianggap mampu mewakili aspirasi dan kepentingan siswa secara luas. Suara mereka menjadi manifestasi dari semangat demokrasi yang harus dijunjung tinggi sebagai wujud dari sikap mencintai tanah air dan bangsa.

    SMP Negeri 2 Kemangkon menyelenggarakan pemilihan Ketua dan Wakil Ketua OSIS periode 2024/2025. Para kandidat berkompetisi dalam pemilihan ini, yang dilakukan melalui proses demokrasi terbuka. Setiap siswa diberikan hak untuk berpartisipasi dalam pemungutan suara, dan kegiatan ini menjadi bagian dari penerapan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Terlihat antusiasme siswa dalam mengikuti rangkaian pemilihan yang dimulai pukul 08.00 hingga 11.00 WIB, dengan perhitungan suara dijadwalkan pada pukul 13.00 WIB.

    Pesta demokrasi ini diawali dengan sambutan oleh Kepala SMP Negeri 2 Kemangkon, Ibu Sapti Winarni, S.Pd., yang menyampaikan, “Pelaksanaan pemilihan Ketua OSIS adalah bagian dari penanaman nilai-nilai demokrasi sejak dini dan merupakan implementasi dari P5. Sebelumnya, telah diadakan serangkaian kegiatan sebagai tahapan dalam pelaksanaan pemilihan Ketua dan Wakil Ketua OSIS.”


Berdasarkan beberapa tahapan di atas ditetapkan kandidat Helga dari kelas 8E sebagai calon terpilih  ketua OSIS OSIS SMP Negeri 2 Kemangkon dan Faris dari kelas 7B sebagai wakil ketua OSIS SMP Negeri 2 Kemangkon periode 2024/2025.







Marhaban Ya Ramadhan 1445 H / 2024

 


Semoga bulan penuh berkah ini membawa kedamaian, kebahagiaan, dan keberkahan dalam setiap langkah hidupmu.

Semoga kita dapat menjalani ibadah puasa dengan tekad yang kuat, membersihkan hati dan jiwa, serta meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah.

Selamat menunaikan ibadah puasa dengan penuh kesabaran dan keikhlasan.

Semoga Ramadan ini membawa berkah, rahmat, dan maghfirah bagi kita semua. Selamat berpuasa! 

LOGO SMP NEGERI 2 KEMANGKON

 BERIKUT ADALAH LOGO DARI SMP NEGERI 2 KEMANGKON






Pembagian Zakat Fitrah oleh OSIS Spendakon

Rabu, 26 April 2023

    Bulan suci Ramadhan 1444H hampir usai. Pada bulan suci ini umat islam berlomba-lomba melakukan amalan ramadhan karena kebaikan yang dilakukan akan dilipatgandakan pahalanya oleh Allah SWT, salah satunya adalah zakat fitrah. Zakat fitrah merupakan salah satu rukun Islam yang tentu saja wajib dilaksanakan oleh umat muslim yang mampu. Tujuan mengeluarkan zakat fitrah antara lain mencukupi kebutuhan para mustahik saat Hari Raya Idul Fitri, memberi ketenangan hati dan mendapat pengampunan dosa bagi sang pemberi zakat.

    Untuk mewujudkan Visi SMP Negeri 2 Kemangkon yaitu mewujudkan peserta didik yang beriman, berkarakter dan berwawasan global, OSIS Spendakon beserta Kesiswaan dan didampingi oleh guru Agama mengadakan pengumpulan zakat fitrah dari siswa-siswi SMP Negeri 2 Kemangkon. Zakat tersebut akan disalurkan kepada siswa yang kurang mampu dan mustahik lainnya. Besaran zakat fitrahnya adalah beras 2,8kg.

siswa mengumpulkan zakat fitrah

zakat fitrah dari siswa Spendakon
    
   Setelah pengumpulan zakat fitrah selesai. Pada hari Selasa 18 April 2023, zakat fitrah yang terkumpul kemudian dibagikan kepada mustahik.Sebelum zakat dibagikan terlebih dahulu dilakukan pengarahan oleh guru Agama SMP Negeri 2 Kemangkon ibu Nurkhomsah, S.Ag kepada OSIS Spendakon. 

pengarahan kepada anggota OSIS Spendakon
       
    Kemudian sepulang sekolah dilakukan kegiatan penyaluran zakat fitrah dari siswa SMP Negeri 2 Kemangkon kepada mustahik yang berada di sekitar lingkungan SMP Negeri 2 Kemangkon.

penyaluran zakat fitrah

       Semoga zakat fitrah yang disalurkan akan bermanfaat bagi para penerima dan juga pemberi zakat. Aamiin Ya Rabbal Alamin.
















Peringatan Isra' dan Mi'raj Nabi Muhammad SAW

    Hari Jumat, 24 Februari 2023. SMP Negeri 2 Kemangkon mengadakan Kegiatan Pengajian Dalam Rangka Memperingati Isra' Mi'raj Nabi Muhammad SAW. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh Siswa dan Tenaga Kependidikan SMP Negeri 2 Kemangkon. Kegiatan ini bertujuan untuk membangun generasi milenial Islami yang meneladani Akhlak Nabi Muhammad SAW.

Kegiatan dibuka dengan Sambutan dari Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Kemangkon Ibu Sapti Winarni, S.Pd dilanjutkan dengan pembacaan Qiraah.



Tausiyah mengenai Isra dan Mi'raj serta pentingnya generasi milenial muslim meneladani akhlak Rasulullah SAW oleh Bapak Sutaryo, S.Ag.






    Dengan diadakannya kegiatan ini diharapkan para siswa mampu mengambil hikmah dari perjalanan Isra dan Mi'raj Nabi Muhammad SAW serta mampu menjadi Generasi Milenial yang berperilaku santun, menjadi pribadi yang baik dan meneladani Akhlak Nabi Muhammad SAW. 




E-book dan Video Pembelajaran Matematika

E-book dan Video Pembelajaran Matematika












E-BOOK MATEMATIKA SMP KELAS 9

https://online.fliphtml5.com/iuqgr/oezx/?1646890883828

Cara membuka e-book:

Klik link, Setelah itu buka e-book dengan cara layar diusap ke kiri seperti membuka buku. Mari kita belajar... đŸ’ª

VIDEO PEMBELAJARAN MATEMATIKA SMP KELAS 9

1. Bilangan Berpangkat

https://youtu.be/M94w-RzUWNg

2. Perpangkatan dan Bentuk Akar

https://youtu.be/6XT_EkJryD4

3. Perkalian Pada Perpangkatan

https://youtu.be/Ead4c1YPCr4

4. BRSL Tabung

https://youtu.be/D-6HYKwKXr0

5. Kekongruenan dan Kesebangunan Pertemuan ke 1

https://youtu.be/WC1Giis7KW8

6. Kekongruenan dan Kesebangunan Pertemuan ke 2

https://youtu.be/SFzSthbxZJs

7. Kesebangunan Bangun Datar

https://youtu.be/f4FC8-sdsKo

8. Kesebangunan Dua Segitiga

https://youtu.be/oI61xc7E9rE

9. Soal Latihan 1

Kekongruenan dan Kesebangunan

https://youtu.be/PGRdLUFZf9c

10. Soal Latihan 2 Kekongruenan dan Kesebangunan

https://youtu.be/9UeEL-GAA94

11. Volume Tabung, Kerucut dan Bola

https://youtu.be/r-64AFCEhkg

12. Latihan dan Pembahasan soal UAS Pertemuan ke 1

https://youtu.be/Wnz30wGAEP0

13. Latihan dan  pembahasan soal UAS Pertemuan ke 2

https://youtu.be/GuYM8r6tAMU

14. Latihan dan pembahasan soal UAS Pertemuan ke 3

https://youtu.be/WtFKXj3DdPk

15. Pangkat Nol, Pangkat Negatif, dan Bentuk Akar

https://youtu.be/YsK-XctJS80

16. Menentukan Akar persamaan Kuadrat dengan Memfaktorkan. 

https://youtu.be/ZA7_uZZml-I

17. Fungsi Kuadrat

https://youtu.be/oJHa25g6Le8

18. Grafik Fungsi Kuadrat

https://youtu.be/2wVuoCORi-k

19. Fungsi Kuadrat.

(Video 1menit 6 detik) 

https://youtu.be/X274raNBJ9c

20. Transformasi Pencerminan (Refleksi)

https://youtu.be/xVEM_GGUvjU

21. Transformasi Pergeseran (Translasi) 

https://youtu.be/PXRBC12EL6I

22. Transformasi Perputaran (Rotasi)

https://youtu.be/u8kRhCG7J0I

23. Bangun Ruang Sisi Lengkung (Video 1 menit) 

https://youtu.be/Xo2se_5fSmA

24. Bangun Ruang Sisi lengkung materi Kerucut

https://youtu.be/jANAuvt1Bvc

25. Bangun Ruang sisi lengkung materi Bola

https://youtu.be/U9qABEkLuZQ

26. Latihan dan Pembahasan Soal Penilaiam Akhir Semester

https://youtu.be/FTln3iq-E7M

27. Ayo belajar matematika bersama bu Esti materi BRSL

https://youtu.be/AxHgTiZQEJ4


VIDEO PEMBELAJARAN MATEMATIKA SMP KELAS 8

1. Relasi dan Fungsi

Matematika SMP Kelas 8

https://youtu.be/nIGuvdYd06c

2. Latihan Soal Relasi dan Fungsi Matematika SMP Kelas 8

https://youtu.be/RuiApc-Nc7c

KEUNGGULAN DAN KETERBATASAN ANTARRUANG DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEGIATAN EKONOMI, SOSIAL, BUDAYA DI INDONESIA DAN ASEAN

 C. Konflik dan Integrasi dalam Kehidupan Sosial

1. Konflik dalam Kehidupan Sosial

a. Pengertian Konflik

Pengertian konflik menurut ahli:

A. Menurut Robert M.Z. Lawang, konflik adalah perjuangan untuk memperoleh hal-hal yang langka, seperti nilai, status, kekuasaan, dan sebagainya dengan tujuan tidak hanya memperoleh keuntungan, tetapi juga untuk menundukkan pesaingnya. Konflik terjadi karena benturan kekuatan dan kepentingan antara satu kelompok dan kelompok lain dalam rangka memperebutkan sumber-sumber kemasyarakatan (ekonomi, politik, sosial, dan budaya) yang relatif terbatas.

B. Menurut Kartono, konflik merupakan proses sosial yang bersifat antagonistik dan terkadang tidak bisa diserasikan karena dua belah pihak yang berkonflik memiliki tujuan, sikap, dan struktur nilai yang berbeda, yang tercermin dalam berbagai bentuk perilaku perlawanan, baik yang halus, terkontrol, tersembunyi, tidak langsung, terkamuflase maupun yang terbuka dalam bentuk tindakan kekerasan.

Siapa saja yang dapat melakukan konflik? Semua orang dapat terlibat konflik. Pada pelajaran Kelas VII, kalian mempelajari interaksi dapat terjadi antarindividu, individu dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok.
Kalian mungkin pernah mendengar atau membaca berita tentang pertengkaran antarteman di sekolah. Kejadian ini digolongkan konflik antarindividu. Adapun konflik antara majikan dan buruh dapat dimasukan dalam kategori konflik individu dengan kelompok. Contoh konflik antara kelompok dan kelompok adalah konflik para pedagang kaki lima dengan para petugas ketertiban. Konflik bahkan dapat melibatkan dalam skala lebih luas. Konflik antarkelompok dan juga dapat berupa konflik antarsuku bahkan antarbangsa atau antarnegara. Perjuangan negara Palestina melawan penguasaan Israel pada saat sekarang merupakan salah satu bentuk konflik antarnegara.

b. Faktor-Faktor Penyebab Konflik Sosial
Mengapa terjadi konflik? Akar konflik adalah perbedaan. Berikut ini merupakan beberapa penyebab konflik yang biasanya terjadi dalam kehidupan manusia.
1) Perbedaan Individu
Manusia adalah individu yang unik. Jangankan manusia yang berbeda orang tua, suku, dan ras. Manusia yang lahir dari dalam satu rahim pun memiliki banyak perbedaan. Walaupun secara fisik sekilas sama, seperti dalam kasus bayi kembar, belum tentu pendirian dan perasaan kedua kembar tersebut sama. Perbedaan pendirian dan perasaan akan sesuatu hal atau lingkungan yang nyata ini dapat menjadi faktor penyebab konflik sosial. Sebab, dalam menjalani hubungan sosial, seseorang tidak selalu sejalan dengan kelompoknya. Sebagai contoh, para siswa dalam satu kelasmu tentu berbeda tanggapannya ketika mendengarkan musik dangdut. Ada yang merasa terganggu karena suara gendang, tetapi ada pula yang merasa terhibur.

2) Perbedaan Latar Belakang Kebudayaan
Orang dibesarkan dalam lingkungan kebudayaan yang berbeda-beda. Dalam lingkup yang lebih luas, berbagai kelompok kebudayaan bisa saja memiliki nilai- nilai dan norma-norma sosial yang berbeda-beda. Perbedaan-perbedaan inilah yang dapat mendatangkan konflik sosial, sebab kriteria tentang sopan-tidak sopan, pantas-tidak pantas, atau bahkan berguna atau tidak bergunanya sesuatu baik itu benda fisik maupun nonfisik bisa berbeda-beda.

3) Perbedaan Kepentingan




Kalian    perhatikan    Gambar
2.28   tentang    penolakan sebagian   warga   terhadap rencana   pembangunan   bandara di Kulonprogo, Yogyakarta. Pemerintah dan pengusaha yakin bahwa pembangunan bandara di Kulonprogo akan meningkatkan ekonomi masyarakat. Namun, sebagian masyarakat tidak setuju karena khawatir lahan pertanian akan hilang, ganti rugi kurang jelas, dan berbagai alasan lainnya. Peristiwa    ini    menggambarkan

bahwa dalam melaksanakan pembangunan, pemerintah menghadapi berbagai kelompok yang memiliki kepentingan berbeda. Kalian tentu sering menemukan berbagai kasus pembangunan di sekitar tempat tinggalmu yang memicu konflik karena perbedaan sikap antara pemerintah dan warga.
Bentrokan kepentingan dapat terjadi di bidang ekonomi, politik, dan sebagainya. Hal ini karena setiap individu memiliki kebutuhan dan kepentingan yang berbeda dalam melihat atau mengerjakan sesuatu. Manusia memiliki perasaan, pendirian, maupun latar belakang kebudayaan yang berbeda-beda. Dalam waktu yang bersamaan, masing-masing orang atau kelompok memiliki kepentingan yang berbeda-beda. Kadang-kadang orang dapat melakukan hal yang sama, tetapi untuk tujuan yang berbeda-beda. Konflik akibat perbedaan kepentingan ini dapat pula menyangkut bidang politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Begitu pula dapat terjadi antarkelompok atau antara kelompok dan individu.

4) Perubahan-Perubahan Nilai yang Cepat
Perundang-undangan atau peraturan yang sifatnya mengubah kebiasaan masyarakat biasanya dilakukan melalui berbagai kajian terlebih dahulu. Hal ini dilakukan supaya masyarakat tidak kaget dengan perubahan yang tiba-tiba terjadi. Sebagai contoh, peraturan merokok di tempat umum. Pemerintah tidak langsung memberlakukannya di seluruh masyarakat Indonesia, tetapi di beberapa tempat yang terbatas terlebih dahulu, lalu perlahan-lahan terus meluas dalam rangka memberi kesempatan kepada masyarakat untuk memahami peraturan tersebut. Perubahan adalah sesuatu yang lazim dan wajar terjadi, tetapi jika berlangsung cepat atau bahkan mendadak, perubahan itu akan menyebabkan konflik sosial. Suatu konflik mempunyai kecenderungan atau kemungkinan untuk mengadakan penyesuaian kembali norma-norma dan hubungan-hubungan sosial dalam kelompok bersangkutan dengan kebutuhan individu maupun bagian-bagian kelompok tersebut.

Berikut ini merupakan akibat terjadinya konflik sosial.

1) Meningkatnya Solidaritas Sesama Anggota Kelompok
Dalam kasus peristiwa pertempuran Surabaya, para pejuang tidak menghiraukan perbedaan suku, agama, organisasi politik, dan sebagainya. Mereka bahu-membahu melawan Inggris (Sekutu). Terjadinya konflik dengan kelompok lain justru dapat meningkatan solidaritas sesama anggota kelompok (in-group solidarity) yang sedang mengalami konflik dengan kelompok lain.

2) Retaknya Hubungan Antarindividu atau Kelompok
Konflik yang terjadi antarindividu atau antarkelompok dapat menimbulkan keretakan hubungan. Keretakan tersebut dapat terjadi sementara ataupun permanen. Kalian mungkin pernah konflik dengan temanmu, yang menyebabkan dalam beberapa waktu tidak terjalin hubungan yang baik. Namun, karena kemudian saling menyadari kesalahan, kalian berdua akhirnya saling memaafkan.

3) Terjadinya Perubahan Kepribadian para Individu
Perubahan kepribadian dapat terjadi pada kedua belah pihak yang mengalami konflik. Kedua belah pihak dapat saling menyesuaikan atau justru masing-masing mempertahankan kebenaran yang diyakini.

4) Rusaknya Harta Benda dan Bahkan Hilangnya Nyawa Manusia
Konflik yang berujung pada kekerasan fisik dapat menyebabkan kerusakan dan hilangnya nyawa manusia. Sebagai contoh, konflik yang diakhiri dengan peperangan.
5) Terjadinya Akomodasi, Dominasi, Bahkan Penaklukan Salah Satu Pihak yang Terlibat dalam Pertikaian.

d. Cara Menangani Konflik
Bagaimana sikap individu atau kelompok sosial atas terjadinya konflik? Terdapat 5 (lima) cara yang biasanya digunakan individu atau kelompok dalam menyelesaikan konflik sosial.

1) Menghindar
Kadang orang merasa tidak ada manfaatnya melanjutkan konflik dengan orang atau kelompok lain. Hal ini mungkin disebabkan keyakinan bahwa dia tidak akan menang menghadapi konflik. Dalam hal ini, dia mengorbankan tujuan pribadi ataupun hubungannya dengan orang lain. Orang ini berusaha menjauhi masalah yang menimbulkan konflik ataupun orang yang bertentangan dengannya

2) Memaksakan Kehendak
Terdapat individu atau kelompok yang memandang bahwa pendapatnya atau idenya paling benar. Oleh karena itu, dengan segala cara, konflik harus berakhir dengan kemenangan di pihaknya. Karena itu, dia atau mereka berusaha menguasai lawan-lawannya dan memaksa lawan menerima penyelesaian yang diinginkan. Tujuan pribadinya dianggap sangat penting, sedangkan hubungan dengan orang lain kurang begitu penting. Tipe ini tidak peduli terhadap kebutuhan orang lain. Ia tidak peduli apakah orang lain menyukai dan menerima dirinya atau tidak. Ia menganggap bahwa konflik harus diselesaikan dengan cara satu pihak harus menang.

3) Menyesuaikan Kepada Keinginan Orang Lain
Terdapat individu yang ingin diterima dan disukai orang lain. Ia merasa bahwa konflik harus dihindari demi keserasian (harmoni) dan ia yakin bahwa konflik tidak dapat dibicarakan jika merusak hubungan baik. Ia khawatir apabila konflik berlanjut, seseorang akan terluka dan hal itu akan menghancurkan hubungan pribadi dengan orang tersebut. Ia mengorbankan tujuan pribadi untuk mempertahankan hubungan dengan orang lain.

4) Tawar Menawar
Dalam proses   tawar-menawar,   individu   akan   mengorbankan   sebagian
tujuannya dan meminta lawan konflik mengorbankan sebagian tujuannya juga.

5) Kolaborasi
Kolaborasi memandang konflik sebagai masalah yang harus diselesaikan. Atas dasar itu, dicarilah cara-cara untuk mencari cara mengurangi ketegangan kedua belah pihak. Ia berusaha memulai sesuatu pembicaraan yang dapat mengenali konflik sebagai suatu masalah dan mencari pemecahan yang memuaskan keduanya.

2. Integrasi Sosial

Faktor-faktor Terbentuknya Integrasi
Integrasi sosial adalah proses penyesuaian unsur-unsur yang berbeda dalam masyarakat sehingga menjadi satu kesatuan. Unsur-unsur yang berbeda tersebur dapat meliputi ras, etnis, agama, bahasa, kebiasaan, sistem nilai, dan lain sebagainya. Menurut Baton, integrasi adalah suatu pola hubungan yang mengakui adanya perbedaan ras dalam masyarakat, tetapi tidak memberikan fungsi penting pada perbedaan ras tersebut. William F. Ogburn dan Meyer Nimkoff memberi syarat
terjadinya integrasi sosial, yaitu sebagai berikut:
1. Anggota masyarakat merasa bahwa mereka berhasil saling mengisi kebutuhan- kebutuhan mereka.
2. Masyarakat berhasil menciptakan kesepakatan (konsensus) bersama mengenai nilai dan norma.
3. Nilai dan norma sosial itu berlaku cukup lama dan dijalankan secara konsisten.

Faktor yang memengaruhi cepat atau lambatnya proses integrasi:
1. Homogenitas kelompok. Pada masyarakat yang homogenitasnya rendah integrasi sangat mudah tercapai, demikian juga sebaliknya.
2. Besar kecilnya kelompok. Jumlah anggota kelompok memengaruhi cepat lambatnya integrasi karena membutuhkan penyesuaian di antara anggota.
3. Mobilitas geografis. Semakin sering anggota suatu masyarakat datang dan pergi,
semakin besar pengaruhnya bagi proses integrasi.
4. Efektifitas komunikasi. Semakin efektif komunikasi, semakin cepat pula
integrasi anggota-anggota masyarakat tercapai.

Bentuk-bentuk integrasi sosial:
1. Integrasi normatif: integrasi yang terjadi akibat adanya norma-norma yang berlaku di masyarakat. Contoh: masyarakat Indonesia dipersatukan dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika.
2. Integrasi fungsional: integrasi yang terbentuk sebagai akibat adanya fungsi- fungsi tertentu dalam masyrakat. Sebagai contoh, Indonesia yang terdiri dari berbagai suku mengintegrasikan dirinya dengan melihat fungsi masing-masing: suku Bugis melaut, Jawa bertani, Minang pandai berdagang.
3. Integrasi koersif: integrasi yang dilakukan dengan cara paksaan. Hal ini biasanya dilakukan bila diyakini banyaknya akibat negatif jika integrasi tidak dilakukan, atau pihak yang diajak untuk melakukan integrasi sosial enggan melakukan/ mencerna integrasi.

Proses integrasi dilakukan melalui dua hal, yaitu:
1. Asimilasi: bertemunya dua kebudayaan atau lebih yang saling memengaruhi sehingga memunculkan kebudayaan baru dengan meninggalkan sifat asli tiap- tiap kebudayaan.
2. Akulturasi: proses sosial yang terjadi bila kelompok sosial dengan kebudayaan tertentu dihadapkan pada kebudayaan asing (baru) sehingga kebudayaan asing (baru) diserap/diterima dan diolah dalam kebudayaan sendiri tanpa meninggalkan sifat asli kebudayaan penerima.




Jaga Prokes

Header Ads

Search This Blog

Link Penting